Sabtu, 16 Juli 2011

karya siswa



GAMBAR PROYEKSI

Menggambar suatu obyek nyata terhadap bidang datar dengan metode yang sistematis atau suatu bentuk gambar yang mampu memberikan suatu gambaran tentang bentuk ,ukuran, dan kedudukan suatu benda dalam bentuk dua dimensi. Atau  secara sederhana adalah memindahkan obyek nyata ke bidang datar. Obyek dapat berupa titik, garis, bidang, benda-benda atau perpaduan. Hasilnya akan memberikan pengertian atau informasi tentang bentuk, ukuran, dan posisi obyek benda dalam bentuk dua dimensi.
Gambar proyeksi terbagi menjadi dua bagian, yaitu
A.  Paralel Proyeksi (Proyeksi Sejajar)
      Proyeksi yang menggunakan pertolongan garis-garis atau sinar-sinar sejajar. Akibat dari itu maka benda hasil proyeksi akan didapat sama besarnya dengan benda yang diproyeksikan.

B.  Central Proyeksi (Proyeksi Memusat)
      Suatu system gambar proyeksi yang menggunakan garis-garis proyeksi atau sinar proyeksi memusat pada satu titik, sehingga benda yang diproyeksikan hasilnya akan lebih kecil bila dibandingkan dengan benda aslinya.



Berdasarkan posisi benda terhadap bidang proyeksi dan arah pandang mata terhadap benda, maka proyeksi paralel dibagi menjadi 3 macam
a. Proyeksi Ortogonal (sejajar)
b. Proyeksi oblique (miring)
Posisi benda terhadap bidang proyeksi masih tetap, tapi arah pandang mata berpindah ke samping atau miring. Sehingga dapat dilihat ketiga bagian benda tersebut. (atas, depan, dan samping).

c. Proyeksi axonometri (berputar)
 Arah pandang mata tetap tetapi kedudukan benda berubah dengan cara memutar atau menggeser benda tersebut dengan sumbu putar pada salah satu rusuknya.



Proyeksi Ortogonal
Gambar suatu obyek dengan skala yang tepat. Ukuran yang dicantumkan adalah ukuran sebenarnya/nyata atau disebut proyeksi tegak lurus. Sebab cara memproyeksikan benda dengan menarik garis/sinar tegak lurus terhadap bidang proyeksi melalui setiap titik sudut benda. Pandangan mata kita juga satu arah tegak lurus terhadap benda tersebut. Sehingga menghasilkan gambar dari satu arah pandangan yang memberikan informasi satu bagian (atas, depan, samping) dari benda tersebut.




Proyeksi orthogonal dibagi menjadi dua, yaitu
1.   Ortogonal Sistem Eropa
      Menggambar obyek gambar dari sisi penglihatan (tampak) yang terdekat.
2.   Proyeksi Sistem Amerika
      Menggambar obyek gambar dari sisi penglihatan (tampak) yang terjauh.


Kedua system proyeksi orthogonal ini mempunyai perbedaan pokok, yaitu
1.   Kedudukan bidang proyeksi terhadap benda serta garis bidang proyeksi tersebut.
2.   Jumlah gambar yang dihasilkan menurut jumlah pandangan mata dari berbagai arah.

Sistem eropa kedudukan bidang proyeksi terletak dibelakang benda, apabila arah pandang mata yaitu
a.   Atas, gambar terletak dibidang proyeksi bawah.
b.   Depan, gambar terletak dibidang proyeksi belakang.
c.   Samping kiri, gambar terletak dibidang proyeksi kanan.
d.   Samping kanan, gambar terletak dibidang proyeksi kiri.
Sedangkan system amerika kedudukan bidang proyeksi terletak didepan mata, sehingga hasil gambar akan selalu sesuai dengan arah pandangan mata. Arah pandang mata dari atas gambar terletak dibidang proyeksi atas dan seterusnya.
Arah pandangan mata di dalam proyeksi orthogonal system eropa cukup tiga dan hasil gambarnyapun tiga buah yaitu pandangan atas (bidang proyeksi I ), pandangan depan (bidang proyeksi II), pandangan samping (bidang proyeksi III). Sedangkan system amerika dihasilkan enam buah yaitu tampak depan, tampak atas, tampak bawah, tampak kanan, tampak kiri, dan tampak belakang.

Proyeksi orthogonal system eropa  ciri utamanya adalah dalam hal bidang proyeksinya yaitu selalu menggunakan tiga buah bidang proyeksi dan kedudukan benda yang akan diproyeksikan terletak diantara bidang proyeksi tersebut yang akhirnya benda hasil proyeksi menjadi tiga buah yaitu proyeksi kesatu pada bidang satu, proyeksi kedua pada bidang dua, dan proyeksi ketiga pada bidang tiga.
  
Selanjutnya ketiga bidang tersebut direbahkan sehingga menghasilkan bentuk gambar dua dimensi.


Bidang I, II, dan III berpotongan pada satu garis perpotongan yang disebut sumbu proyeksi. Fungsi sumbu adalah untuk menentukan benda yang akan diproyeksikan sehingga kedudukannya jelas dan pasti, disebut koordinat (X, Y, Z).

Keterangan gambar
1.   Sumbu X, Perpotongan bidang I dan II
2.   Sumbu Y, perpotongan bidang I dan III
3.   Sumbu Z, perpotongan bidang II dan III
Titik 0 disebut titik pusat



Koordinatnya
a.  bidang I ( X,Y )
b.  bidang II ( X,Z )
c.  bidang III ( Y,Z )

Contoh 
titik A (3,4,5), carilah gambar proyeksi I, II, dan III


Bahan dan alat gambar
1.   Kertas karton A4
2.   Pensil mekanik
3.   Jangka
4.   Bulpen
5.   Busur
6.  Penggaris

Proyeksi bidang, proyeksi benda, proyeksi bentangan, proyeksi ukuran sebenarnya, proyeksi penggulingan benda, proyeksi benda terpotong materinya menyusul. Saya berharap semoga modul ini bermanfaat dan siswa lebih niat dalam mengikuti KBM seni rupa. Maaf bila ada kesalahan dalam pengetikan. Terima kasih atas perhatiannya.

Silahkan buka juga disini dan disni


Guru Seni Rupa



Hadiyanto, S.Pd
NIP. 500119753






























PROYEKSI BIDANG TEGAK LURUS

Materi kali ini masih tentang proyeksi bidang, tapi bidang tegak lurus yang dimiringkan
atau diserongkan. Bidang tegak lurus terlihat seperti garis karena arah pandang mata tegak lurus/sejajar terhadap bidang tersebut. Rumusnya


Yang pasti bahwa bidang (segi beraturan) tegak lurus di proyeksi berapapun maka gambarnya hanya berupa garis di proyeksi tersebut. Dalam bidang tegak lurus harus juga memperhatikan soal ada keterangan atau tidak. Misalnya berapa derajat terhadap proyeksi/sumbu artinya besarnya sudut diukur dari proyeksi/sumbu tersebut. Gambar awal/asli ada di proyeksi itu juga. Juga perhatikan titik terdekat pusat sumbu, titik sebagai sumbu putar. Agar tidak salah dalam menentukan posisi gambar segi beraturan (bidang). Contoh
1.    Segiempat ABCD tegak lurus di proyeksi II miring kanan 30°. CD sebagai sumbu putar. Koordinat C (2,2,1) dekat pusat sumbu. AB&CD=2, AD&BC=3
2.    Segitiga ABC tegak lurus di bidang I serong kanan30°. AB sebagai sumbu putar. Koordinat A (1,2,1) dan dekat pusat sumbu. AB=2, T=3
3.    Segilima ABCDE tegak lurus di proyeksi III miring kedepan 35°. AB sebagai sumbu putar, A dekat pusat sumbu. Pusat lingkaran (4,2,4), diameternya 6
4.    Segilima ABCDE tegak lurus di bidang I diputar kekanan 30° bertumpu pada AB. AB terjauh terhadap bidang III. Pusat lingkaran (4,2,4) diameternya 6
5.    Segilima ABCDE tegak lurus di proyeksi II miring kiri 30° terhadap sumbu X (proyeksi I). AB sebagai pusatnya dan A dekat pusat sumbu. Pusat lingkaran (4,2,4) diameter 6
Demikianlah materi kali ini semoga mengerti apa isi dari materi ini. Selamat mencoba dan mengerjakan tugas dengan baik. Maaf bila ada kesalahan dalam pengetikan. Terimakasih

Guru Seni Rupa



Hadiyanto, S.Pd
NIP. 500119753
 

RAGAM HIAS


Ragam hias sudah ada sejak dulu tetapi pada waktu itu masih corak geomatris dan sederhana juga belum berwarna serta bersifat magis. Contoh kendi dari tanah gayo (Sumatera).

Sebenarnya apa yang dimaksud ragam hias. Ragam hias juga diartikan ornamen dari bahasa latin ornare : menghiasi. Ensiklopedia Indonesia ornamen diartikan sebagai setiap hiasan yang bergaya geometric atau yang lain. Ornamen dibuat pada suatu bentuk dasar dari hasil kerajinan tangan. Jadi ragam hias adalah komponen produk seni yang ditambahkan atau disengaja dibuat untuk tujuan sebagai sarana memperindah atau sebagai hiasan. Fungsinya untuk menambah indahnya suatu barang agar lebih bagus dan menarik. Ragam hias juga diartikan mengubah benda naturalis/asli kebentuk dekoratif dengan cara menggayakan agar lebih indah.

Ragam hias memilki corak, karakter, gaya. Corak yaitu ciri khas yang menjadi identitas dari suatu obyek. Sedangkan karakter (watak) adalah merupakan inti yang menjiwai suatu perwujudan dan merupakan tangkapan lahriyah sebagai simbol yang lebih komunikatif. Pola dalam bahasa inggris disebut pattern. Herbert Read pola adalah penyebaran garis dan warna dalam suatu bentuk ulangan tertentu. Motif (ensiklopedia Indonesia) menjadi pangkal bagi tema dari suatu buah kesenian artinya setelah motif itu mengalami proses penyusunan dengan pengulangan-pengulangan bentuk akan diperoleh suatu pola. Motif juga berarti apa-apa yang dipakai untuk menghias, misalnya motif tumbuhan, bianatang , manusia dan lainnya. Motif merupakan pangkal atau pokok dari suatu pola dimana setelah mengalami proses penyusunan dengan beberapa pengulangan-pengulangan bentuk akan memperoleh suatu pola. Bila pola tersebut diterapkan pada benda akan menjadi ragam hias (ornament). Dalam menyusun motif harus memperhatikan unsur-unsur ragam hias yaitu bidang, komposisi, warna, penyederhanaan, dan penggayaan untuk memperoleh kesan yang harmonis. Gaya yaitu arah kekuatan/gerak. Jadi ragam hias dikatakan bagus serasi bila bidang yang dihiasi memiliki gaya sehingga tampak tidak statis. Irama sebagi alunan nada atau intonasi yang berkesinambungan, susunan yang mempunyai norma-norma gerak yang ritmis, maupun berubah-ubah atau bertumpang tindih. Gaya yang tidak diikuti irama maka ragam hias tersebut tidak menarik, tidak serasi, dan tidak selaras.

Struktur ragam hias ada tiga yaitu
1.    Garis-garis yang saling berkesinambungan.
2.    Beberapa bentuk figure yang berjajar-jajar atau berkelompok.
3.    Bentuk hiasan yang utuh/menyeluruh.

Ragam hias dbedakan menjadi
1.   Ragam hias ilmu ukur (geometris)
      Dalam membuat ragam hias menggunakan alat ukur misalnya penggaris, busur, dan jangka. Ragam hias ini dibedakan menjadi dua yaitu hiasan tepi dan hiasan bidang (isi). Motif geometris cocok digunakan pada anyaman, tenun dan dalam adat Toraja untuk menghias rumah.
2.   Ragam hias tanpa memnggunakan alat ukur (bebas)
      Ragam hias yang tanpa menggunakan alat ukur sehingga bebas sesuai gerakan tangan kita.



Bentuk ragam hias dibedakan menjadi
1.   Ragam hias tunggal
      Ragam hias yang berdiri sendiri atau hanya satu motif, misalnya tumpal, swastika, lidah api, teratai dan lain sebagainya.
2.   Ragam hia bersambung
      Ragam hias yang wujudnya terdapat bagian yang harus dilanjutkan, seperti sulur-suluran, meander dan lain-lain.

Ada dua jenis gambar ragam hias
1.   Bentuk simetris
      Kanan, kiri, atas, bawah sama bentuknya.
2.   Bentuk a simetris
      Kanan, kiri, atas, bawah tidak sama bentuknya.

Dalam menghias suatu bidang harus ditentukan dulu bentuk bidangnya seperti bujursangkar, segitiga, segibanyak, lingkaran dan lainnya agar hasilnya bisa optimal. Bidang dibedakan yaitu bidang tepi, bidang tengah, dan bidang sudut.

Akhirnya selamat belajar menggambar ragam hias dan semoga sukses


Guru Seni Rupa



Hadiyanto, S.Pd.
NIP. 500119753




Nb.
Media dan alat yang digunakan:
1.    Kertas karton manila putih ukuran A4
2.    Pensil mekanik, pensil HB atau pensil 2B
3.    Penghapus
4.    Pewarna bebas
5.    Bawa contoh gambar ragam hias
Gambar ragam hias dapat diperoleh dari koleksi perpustakaan, internet, buku, koran, majalah, tabloid dan lain-lainnya



GAMBAR KARTUN DAN KARIKATUR


Sering kita melihat gambar yang mengundang tawa. Gambar tersebut banyak dijumpai pada media cetak seperti Koran, majalah, tabloid dan lain-lain. Dimana gambar tersebut biasa disebut gambar kartun atau karikatur.


1.   Pengertian gambar kartun adalah gambar adegan, peristiwa, atau perilaku yang mengundang selera humor atau lucu.
      Contoh gambar kartun bisa dilihat disini





                 









2.    Gambar karikatur adalah gambar yang mengungkapkan situasi sosial, tokoh terkenal, atau berbagai fenomena kebudayaan secara kritis dan biasanya untuk menyindir situasi sosial yang sedang berlangsung contoh gambar bisa di buka disini.



Gambar karikatur dapat ditemui pada surat kabar, majalah, atau karya tersendiri
                      


Dengan mempelajari materi ini diharapkan akan timbul rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar atau kepekaan sosial karena kita akan lebih memperhatikan lingkungan sekitar kita. Banyak sekali ide-ide muncul setelah kita memperhatikan sekitar kita.
Tujuan mempelajari materi ini adalah agar siswa menyukai dan mampu/mempunyai keinginan untuk menggambar kartun/karikatur. Dengan mengirimkan karyanya ke media cetak dan bila dimuat akan mempunyai kebanggaan tersendiri selain dapat uang. Semoga materi sangat bermanfaat bagi siswa.

NB.
Karena kita masih belajar diharapkan membawa contoh agar tidak menemui kesulitan mencari ide dalam menggambar kartun dan karikatur.
Kertas karton putih A4, pensil, alat warna bebas.
Maaf bila ada kesalahan dan semoga kalian tambah niat dalam mengikuti KBM Seni Rupa. Terimakasih atas perhatiannya.

IKLAN dan POSTER


                Dalam kehidupan modern iklan sangat bermanfaat agar konsumen tertarik dengan sesuatu yang ditawarkan. Sehingga merupakan salah satu media komunikasi antara produsen dan konsumen.

            Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat suatu media oleh pemrakarsa dan ditujukan kepada masyarakat. Jadi iklan hanya merupakan bentuk penyampaian pesan untuk mengajak calon konsumen mengenal atau menuju kebarang atau jasa yang dianjurkan.
            Fungsi iklan menginformasikan produk baru yang ditawarkan oleh produsen, selain itu juga berfungsi untuk memperluas jangkauan pemasaran sebuah produk, jasa atau informasi. Bahkan bertujuan untuk mempengaruhi konsumen atau masyarakat.
            Tujuan iklan adalah
1.    Menyadarkan calon konsumen dan memberi informasi kepanya tentang suatu barang atau jasa
2.    Menimbulkan suatu perasaan suka akan barang atau jasa yang dianjurkan  dalam diri calon konsumen
3.    menyakinkan calon konsumen akan kebenaran apa yang disajikan dalam iklan dan menggerakknnya untuk berusaha memiliki barang atau menggunakan jasa yang dianjurkan.

Elemen-elemen iklan
1.    Struktur copy
A.  Utama
a.   Headline
            Suatu kata atau kalimat yang dicetak dengan huruf berukuran besar dan dapat ,memberikan gambaran sekilas tentang pesan iklan yang disampaikan. Jadi bila seseorang membaca headline ia akan mengerti sebagian besar meksud pean iklan dan ia akan berkeinginan untuk membaca selanjutnya atau mengetahui seluruh isi iklan tersebut.
b.    Bodycopy
Sering disebut teks, merupakan kalimat yang menjelaskan tentang pesan-pesan iklan secara keseluruhan.
c.    Logotype
Nama lambang perusahaan, nama perusahaan, atau nama produk.
B.   Pelengkap
a.   Subhealine
            Kalimat yang menjelaskan headline
b.   Banner
            Kalimat singkat atau bahkan hanya kata yang ditulis dengan baris terpisah dari bodycopy dan letaknya biasanya miring. Juga mengaskan atau memberitahukan suatu hal yang sifatnya kejutan. Contoh Obral, baru tiba
c.   Splash
Hampir sama dengan banner, kalau banner garis memanjang sedang splash berupa bayangan lampu yang bergerigi atau tepinya bergerigi.


d.    Slogan
Kalimat pendek dengan bahasa sederhana yang disampaikan dalam iklan untuk menarik perhatian agar orang mau membeli barang atau jasa yang diiklankan. Contoh Toyota memang tiada duanya, Semen Gresik kokoh tak tertandingi. Honda Power of dream dan lain-lain.
e.    closing
Atau penutup ialah kata-kata atau kalimat pendek yang dipergunakan sebagai penutup dalam iklan. Misalnya: teleponlah kami, datannglah secepatnya, kunjungilah segera dan lain-lain.
2.   Ilustrasi
Merupakan penghias dan juga untuk menjelaskan atau menjabarkan suatu naskah atau teks.
Fungsinya:
a.    Memperjelas naskah
b.    Menghias



































Contoh Iklan silahkan buka





















POSTER

Sering kita mendengar kata poster. poster berasal dari kata ”to post” yang berarti mengumumkan. Poster merupakan salah satu macam reklame. Di mana isi poster berupa anjuran, ajakan, himbauan atau peringatan. Poster digunakan untuk kepentingan umum atau masyarakat luas dan sifatnya non komersil.
Menurut ensiklopedi poster ialah suatu jenis reklame yang hebat dan berani didalam menarik perhatian masyarakat. Sedangkan menurut pengertian umum poster ialah perklanan tercetak pada lembaran kertas yang ditempel pada suatu panel, dinding, etalase. Sebenarnya apa yang dimaksud poster, poster ialah suatu media untuk menyampaikan pesan tertentu yang sifatnya non komersil kepada komunikan agar mengikuti isi pesan poster. Fungsi poster menurut Alexander Nesbit ialah untuk menarik perhatian.
Poster berbentuk gambar besar yang dihidangkan dengan lugas, maksudnya agar dalam waktu sekilas orang dapat mengerti apa isi dan maksud dari poster tersebut. Poster yang baik adalah poster yang segera dapat menarik perhatian orang, gampang dibaca, dan mudah dimengerti oleh orang yang membacanya.  Sehingga pesan yang ada dalam poster tersebut harus jelas walau dilihat secara sepintas.
Keseimbangan(balance) dalam poster ialah apabila unsur bidang, warna, dan penempatan huruf memberi kesan imbang dan memuaskan kepada yang melihat. Unsur poster sebenarnya hanya ada dua yaitu illustrasi dan huruf. nilai essensial dalam poster yaitu sederhana, kesatuan, dan kejutan. Huruf, warna,  dan ilustrasi sangat penting dalam sebuah poster dan tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya dan harus seimbang artinya ada keterpaduan antara warna, huruf dan ilustrasi. Ilustari sangat penting dalam poster karena poster tanpa ilustrasi akan menjadi pegumuman yang kurang daya tariknya.  Ilustrasi harus jelas dan menarik serta sesuai dengan pesan yang akan ditampilkan dalam poster tersebut. Kata ilustrasi berasal dari bahasa latinillustuare” artinya menerangkan sesuatu atau menjelaskan sesuatu.  Warna harus tepat dengan tema poster dan hindari warna yang beraneka agar tidak terkesan ramai dan semrawut.
Bentuk poster sama dengan iklan yaitu berupa tulisan yang dilengkapi gambar,



maka syarat untuk membuat poster sama dengan membuat iklan yaitu:
1.  Tulisan harus singkat dan jelas serta dapat
2.  Bentuk gambar yang sederhana dan sesuai dengan tema
3.  Warna yang dipilih warn yang menarik dan sesuai.

Langkah dalam membaut poster adalah
1.  Perencanaan
Pahami dulu tugas yang diberikan artinya harus menelaah dan mengerti betul tugas tersebut secara mendalam. Kemudian memilih tema yang tepat/cocok dengan tugas tersebut. Pemilihan bentuk huruf dan warna yang sesuai dengan tema poster, agar poster tersebut diperhatikan oleh masa dan dapat ditelaah dengan sungguh-sungguh. Juga jangan lupa ilustrasi yang tepat tepat karena dapat memperjelas tema yang dikemukakan. Juga pada dasarnya dalam perencanaan harus benar-benar dipikirkan dan dirasakan adanya kesatuan (unity) antara pemilihan huruf, ilustrasi, dan pewarnaan.
2.  Pewarnaan
 Apabila sudah yakin bahwa desain yang anda buat sudah betul/sesuai dengan ketentuan, maka anda dapat mulai mewarna. Warna yang dibuat semninim mungkin kaerna dalam poster pelayanan masyarakat sifatnya sederhana. Dalam mewarn aharus diperhitungkan masalah warna yang cocok/sesuai, menarik dan dapat menggugah perasaan penonton/masyarakat.
3.  Penyempurnaan
Pada tahap ini anda harus  betul-betul meneliti pekerjaan/karya anda. Karena mungkin masih ada kesalahan yang tidak disengaja. Perhatikan teknik pewarnaannya, bentuk hurufnya, illustrasi, dan warna background serta detailah bagian-bagian yang ditonjolkan.
4.  Penyajian
Setelah anda merasa betul-betul puas atas hasil karya yang anda buat, maka karya tersebut disajikan.

Tugas
Membuat poster tentang sekolah kita SMA ! Salatiga, misalnya tentang kedisiplinan, lingkungan, kualitas, persatuan, pendidikan dan lain sebagainya.

Media dan alat
1.  Kertas gambar A4
2.  Pensil
3.  Penghapus
4.  Pewarna bebas

Demikian materi kali ini semoga bermanfaat dan saya ucapkan terimakasih serta semoga anda mengerjakan tugas ini dengan sebaik-baiknya.

Guru Seni Rupa


     Hadiyanto 














silahkan buka contoh poster

Seni lukis



Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
Sejarah umum seni lukis
Zaman prasejarah
Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.
Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar).
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya.
Pada satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan. Mereka mulai mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus melakukan hal itu sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah seniman-seniman yang pertama di muka bumi dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan seni.

Seni lukis zaman klasik
Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan:
  • Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama)
  • Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompeii),
Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal.

Seni lukis zaman pertengahan
Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman pertengahan, seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan dengan realitas.
Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan "bagus".
Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk yang "benar" dari benda).

Seni lukis zaman Renaissance
Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ilmuwan dan budayawan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang. Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa. Seni rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki. Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur.
Tokoh yang banyak dikenal dari masa ini adalah:
Art nouveau
Revolusi Industri di Inggris telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-barang dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan buatan mesin. Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh produksi massal (atau jika bisa, akan biaya pembuatannya menjadi sangat mahal). Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam.

Sejarah seni lukis di Indonesia
Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini.
Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah "kerakyatan". Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi.
Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi.
Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporak-porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer, dengan munculnya seni konsep (conceptual art): “Installation Art”, dan “Performance Art”, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi.

Aliran seni lukis
Surrealisme
Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.
Kubisme
Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.
Romantisme
Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.
Plural painting
Adalah sebuah proses beraktivitas seni melalui semacam meditasi atau pengembaraan intuisi untuk menangkap dan menterjemahkan gerak hidup dari naluri kehidupan ke dalam bahasa visual. Bahasa visual yang digunakan berpijak pada konsep PLURAL PAINTING. Artinya, untuk menampilkan idiom-idiom agar relatif bisa mencapai ketepatan dengan apa yang telah tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang bersifat: multi-etnis, multi-teknik, atau multi-style.
Seni lukis daun
Adalah aliran seni lukis kontemporer, dimana lukisan tersebut menggunakan daun tumbuh-tumbuhan, yang diberi warna atau tanpa pewarna. Seni lukis ini memanfaatkan sampah daun tumbuh-tumbuhan, dimana daun memiliki warna khas dan tidak busuk jika ditangani dengan benar. senidaun.wordpress.com

Aliran lain
Abstraksi
Adalah usaha untuk mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Teknik abstraksi yang berkembang pesat seiring merebaknya seni kontemporer saat ini berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Abstraksi disebut juga sebagai salah satu aliran yang terdapat di dalam seni lukis.
Pelukis terkenal Indonesia
silahkan juga liat karya yang lain